Senin, 26 Mei 2014

persediaan okey

BIAYA-BIAYA PERSEDIAAN
Biaya penyimpanan (holding cost atau carrying cost) terdiri atas biaya-biaya yang bervariasi secara langsung dengan kuantitas persediaan, dan disimbolkan dengan C.
Biaya penyimpanan per periode akan semakin besar jika kuantitas bahan yang dipesan semakin banyak atau rata-rata persediaan semakin tinggi. Biaya penyimpanan meliputi:
a. Biaya fasilitas-fasilitas penyimpanan seperti penerangan, pemanas atau pendingin
b. Biaya modal yaitu alternatif pendapatan atas dana yang diinvestasikan dalam
    persediaan
c. Biaya keusangan
d. Biaya penghitungan phisik dan konsiliasi laporan
e. Biaya asuransi persediaan
f. Biaya pajak persediaan
g. Biaya pencurian, pengrusakan, atau perampokan
h. Biaya penanganan persediaan dan sebagainya.
Biaya-biaya ini adalah variable bila bervariasi dengan tingkat persediaan. Bial biaya fasilitas penyimpanan (gudang) tidak variable, tetapi tetap, maka tidak termasuk dalam biaya penyimpanan per unit.
Biaya pemesanan (pembelian)
Biaya pemesanan (pembelian). setiap kali suatu bahan dipesan. Biaya pemesanan total per periode (tahunan) adalah sama dengan jumlah pesanan yang dilakukan setiap periode dikalikan biaya yang harus dikeluarkan setiap kali pesan. Biaya-biaya persiapan/pemesanan meliputi:
a. Pemrosesan pesanan dan biaya ekspedisi
b. Upah
c. Biaya telepon
d. Pengeluaran surat menyurat
e. Biaya pengepakan dan penimbangan
f.  Biaya pemeriksaan penerimaan
g. Biaya pengiriman ke gudang
h. Biaya hutang lancar dan sebagainya.
MODEL ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ)
Economic Order Quantity (EOQ) atau Economic Lot Size (ELS) merupakan metode-metode yang yang digunakan dalam manajemen persediaan. Metode-metode ini dapat digunakan untuk barang-barang yang dibeli maupun yang diproduksi sendiri. Dalam implementasinya barang-barang yang dibeli menggunakan metode dengan nama EOQ, sedangkan nama metode ELS digunakan pada barang-barang yang diproduksi secara internal. Dalam konsep teori EOQ, model ini berfungsi untuk menentukan kuantitas pesanan persediaan yang meminimumkan biaya penyimpanan persediaan dan biaya kebalikannya (inverse cost). Model EOQ ini dapat diterapkan atas dasar asumsi sebagai berikut:
1. Permintaan akan produk adalah konstan, seragam dan diketahui
2. Harga per unit produk adalah konstan
3. Biaya penyimpanan per unit pertahun (H) adalah konstan
4. Biaya pemesanan perpesanan (S) adalah konstan
5. Waktu antara pesanan dilakukan dan barang-barang diterima (lead time, L) adalah konstan
6. Tidak terjadi kekurangan barang atau “back orders”
EOQ dengan “ backorders”
Sangat sering perusahaan dapat, dan akan mengalami, kekurangan persediaan tanpa kehilangan penjualan selama periode kehabisan peresdiaan (out-of-stock). Bila barang-barang disuplai terlambat ke pesanan-pesanan di waktu lalu, “backordering” terjadi . Hal ini akan menyebabkan adanya biaya “backordering” persediaan. Bila biaya backorderingbesarnya proporsional dengan kuantitas unit dan waktu barang-barang dipesan kembali, model sederhana dapat digunakan untuk menentukan EOQ.
Anggapan-anggapan dan istilah-istilah model “backorder” identik dengan EOQ dasar tetapi ada beberapa kekecualian seperti ditunjukkan dalam 11-3 dan diperinci berikut:
1. ada waktu ( t1 ) dimana ada surplus persediaan ( I )
2. waktu ( t2 ) dimana ada kekurangan persediaan ( Q – 1 )
3. setiap siklus memerlukan waktu sama ( tc )
4. biaya “backordering” per unit per tahun adalah konstan ( B, Rp / unit / tahun)
5. backorder dan persediaan dipenuhi secara bersamaan.
EOQ dengan Tingkat Produksi Terbatas (Finite Production Rate)
Model EOQ dasar menganggap bahwa kuantitas yang dipesan diterima seluruhnya pada saat yang sama (seketika), dalam jumlah tunggal Q. Berbagai produk yang dibeli dan diproduksi sendiri perusahaan tidak selalu memenuhi anggapan tersebut. Jadi, persediaan tidak dipenuhi semua seketika sebagai secara bertahap. Kuantitas pesanan tidak diterima dalam jumlah besar, tetapi dalam kuantitas-kuantitas yang lebih kecil sejalan dengan kemajuan produksi. Produk-produk yang dibeli atau diproduksi sendiri mempunyai tingkat produksi (p) yang relatif lebih besar daripada tingkat permintaan (d).
Anggapan-anggapan dan istilah-istilah model ini yang berbeda dari model dasar dapat diperinci sebagai berikut:
1. Kuantitas pesanan tidak dipenuhi semuanya pada saat yang sama tetapi tersedia dalam kuantitas-kuantitas lebih kecil pada tingkat produksi atau pemenuhan konstan (p).
2. Tingkat permintaan (d) besarnya relatif terhadap tingkat produksi.
3. Selama produksi dilakukan (tp), tingkat pemenuhan persediaan adalah sama dengan tingkat produksi dikurangi tingkat permintaan (p-d).
4. Selama Q unit diproduksi, besarnya tingkat persediaan maksimum kurang dari Q karena penggunaan selama pemenuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tautan (link) hidup dalam komentar akan terhapus secara otomatis.
Untuk menyisipkan kode, gunakan konversi dibawah.
Untuk menyisipkan gambar, gunakan kode [img]URL GAMBAR[/img]
Untuk menyisipkan judul, gunakan tag <b rel="h4">JUDUL ANDA DI SINI...</b>
Untuk menciptakan efek tebal gunakan tag <strong>TEKS ANDA DI SINI...</strong>
Untuk menciptakan efek huruf miring gunakan tag <em>TEKS ANDA DI SINI...</em>

Terimakasih . . .