Minggu, 22 Juni 2014

Hanya test lagi ya bro

MANAJEMEN PERSEDIAAN

Pengendalian persediaan merupakan fungsi manajerial yang sangat penting, karena persediaan phisik banyak perusahaan melibatkan investasi rupiah terbesar dalam pos aktiva lancar. Bila perusahaan menanamkan terlalu banyak dananya Dallam persediaan, menyebabkan biaya penyimpanan yang berlebihan, dan mungkin mempunyai “opportunity cost” (dana dapat ditanamkan dalam investasi yang lebih menguntungkan). Demikian pula, bila perusahaan tidak mempunyai persediaan yang mencukupi, dapat mengakibatkan biaya-biaya dari terjadinya kekurangan bahan.
Istilah persediaan (inventory) adalah suatu istilah umum yang menunjukkan segala sesuau sumber daya-sumber daya organisasi yang disimpan dalam antisipasinya terhadap pemenuhan permintaan. Permintaan akan sumber daya mungkin internal ataupun eksternal. Ini meliputi persediaan bahan mentah, barang dalam proses, barang jadi atau produk akhir, bahan-bahan pembantu atau pelengkap, dan komponen-komponen lain yang menjadi nagian keluaran produk (product output), dimana hamper semua orang mengidentifikasikan secara cepat sebagai persediaan, tetapi kita tidak seharusnya membatasi pengertian persediaan hanya itu. Banyak organisasi juga menyimpan jenis-jenis persediaan lain, seperti uang, ruangan phisik (bangunan pabrik), peralatan, dan tenaga kerja, untuk memenuhi permintaan akan produk dan jasa. Sumber daya-sumber daya ini sering dapat dikendalikan lebih efektih melalui penggunaan berbagai system dan model manajemen persediaan.

JENIS-JENIS PERSEDIAAN PHISIK

Seperti yang telah diseut di atas, ada beberapa jenis persediaan. Setiap jenis mempunyai karakteristik khusus tersendiri dan cara pengelolaannya yang berbeda. Menurut jenisnya, persediaan dapat dibedakan atas:
1. persediaan bahan mentah (raw materials), yaitu persediaan barang-barang berwujud seperti baja, kayu dan komponen-komponen lainnya yang di gunakan dalam proses produksi. Bahan mentah dapat diperoleh dari sumber-sumber alam atau dibeli dari para supplier atau dibuat sendiri oleh perusahaan untuk digunakan dalam proses produksi selanjutnya.
2. persediaan komponen-komponen rakitan (purchased parts/components) yaitu persediaan barang-barang yang terdiri dari komponen-komponen yang diperoleh dari perusahaan lain, dimana secara langsung dapat dirakit menjadi suatu produk.
3. persediaan bahan pembantu atau penolong (supplies), yaitu persediaan barang-barang yang diperlukan dalam proses produksi, tetapi tidak merupakan bagian atau komponen barang jadi.
4. persediaan barang dalam proses (work in process). Yaitu persediaan barang-barang yang merupakan keluaran dari tiap-tiap bagian dalam proses produksi atau yang telah diolah menjadi suatu bentuk, tetapi masih perlu diproses lebih lanjut menjadi barang jadi.
5. persediaan barang jadi (finished goods), yaitu persediaan barang-barang yang telah selesai diproses atau diolah dalam pabrik dan siap untuk dijual atau dikirim kepada pelanggan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tautan (link) hidup dalam komentar akan terhapus secara otomatis.
Untuk menyisipkan kode, gunakan konversi dibawah.
Untuk menyisipkan gambar, gunakan kode [img]URL GAMBAR[/img]
Untuk menyisipkan judul, gunakan tag <b rel="h4">JUDUL ANDA DI SINI...</b>
Untuk menciptakan efek tebal gunakan tag <strong>TEKS ANDA DI SINI...</strong>
Untuk menciptakan efek huruf miring gunakan tag <em>TEKS ANDA DI SINI...</em>

Terimakasih . . .